JAGAD RAYA DAN TATA SURYA
I. Jagad Raya
Kehidupan yang ada sekarang ini menurut para ahli terjadi kurang lebih 500 juta tahun yang lalu.
Alam semesta (jagad Raya ) diawali dengan teori Big Bang / ledakan besar. Ledakan tersebut menghasillkan ruang dan waktu.Kecepatan pancaran ledakan disebut Inflasi . diteruskan dengan Ekspansisi (lebih lambat). Perkembangan selanjutnya kecepatan pancaran ledakan semakin berkurang, hal ini mengakibatkan kerapatan berkurang dan mendingin. Hal ini mengakibatkan :
a. Terjadinya perubahan gaya
- munculnya graavitasi yang kuat (atom tetap menyatu)
- gaya semakin lemah
- adanya bgaya elektromagnetik
b. Terbentuknya partikel dasar
- quark, elektron, newtron
- proton dan neotron bergabung menjadi Inti Atom
- Elaman inti atom (hidrogen, helium, tathium)
Gravitasi menghasilkan kerapatan gas berkurang dan tidak teratur, akibatnya terbentuklah kantong-kantong gas ( contohnya Kelompok-kelompok bintang membentuk suatu galaksi )
Suatu bintang dalam galaksi Bima Sakti menghasilkan sinar kosmik yang menimbulkan mutasi dan evolusi sel hidup
Isi Jagad raya :
1. galaksi-galaksi
2. tatasurya
3. bintang-bintang
4. planet-planet
5. satelit planet
6. komet
7. meteor
II. Tata Surya dan Jagad Raya
Benda-benda langit telah di teliti sejak zaman kuno oleh orang-orang Cina, Mesopotamia, Mesir, dilanjutkan oleh orang Yunani pada abad 6 SM
1. Terbentuknya Tatasurya
Thales pada abad 6 SM, berpandapat bahwa bumi itu datar
Phytagoras , berpendapat bahwa bumiitu bulat
Aristotels, membuktikan bahwa bumi itu bulat
Aristarcus pada abad 3 SM, berpendapat bahwa :
Bumi itu bulat dan bukan pusat alam semesta
Bumi itu berputar (rotasi) dan mengelilingi matahari (revolusi/heleosentris)
Hipparcus pada abad 1 SM, berpendapat
Bumi bulat dan diam.
Planet-planet lain dan matahari mengelilingi bumi ( Geosentris )
Ptolemeus, menyempurnakan T. Hipparcuss
Coppernicus tahun 1512 M, Planet dan bintang-bintang termasuk bumi bergerak
mengelilingi matahari dengan bentuk orbit lingkaran.
Keppler , Menyempurnakan teeori Coppernicus bahwa Matahari adalah pusat tata
surya dan planet mengorbit dalam bentuk elips.
Galileo, penemu teleskop, memperkuat dan mempermudah penelitian astronomi
2. Teori terbentuknya Tata Surya
A. Teori Turbulensi
Rene Descartes dalam bukunya Theori de Vortex 1644
Bahwa ’’ Jagad raya ( alam semesta) berisi eter dan materi yang dipenuhi oleh pusaran-pusaran. Pusaran inilah yang menebabkan terbentuknya Tata Surya ’’.
B. Teori Kondensasi
Teori ini dikenal dengan teori Protoplanet Carel Van Wizaker 1940 dan Gerrad P. Kuibee 1950 serta Subrahmanyan Candra Sekar, mengatakan bahwa:
’’ Tata Surya terbentuk dari gumpalan awan gas dan debu. Gumpalan awan mengalami pemampatan. Kandungan debu tertarik ke pusat awan membentuk gumpalan bola dan berotasi. Rotasinya cukup kuat sehingga terjadilah pemipihan ( bentuknya seperti cakram). Karena putarannya cepat, partikel – partikel bagian tengah saling bergesekan saling menekan dan menimbulkan panas berpijar ( bahan matahari ).
Bagian paling luar perputarannya semakin cepat dan terpecah menjadi gumpalan gas dan debu. Gumpalan tersebut memadat dan menjadi planet seperti sekarang ini.’’
Munculnya Teori Geosentris:
- Matahari terbit di timur tenggelam di barat.
- Malam hari bintang dan bulan juga bergerak dari timur ke barat.
- Sepintas seolah-olah benda-benda angkasa bergerak mengelilingi bumi
Munculnya Teori Heleosentris (Nicolas Coppernicus 1473-1543) :
- Posisi benda langit selalu mengalami perrubahan, yang mencakup letak (posisi), maupun kekuatan daya pancar cahaya.
- Semakin jauh dengan bumi daya pancarnya semakin berkembang .
- Penelitian ini menjelaskan ” bumi bukan pusat jagad raya.’
- Perkembangan selanjutnya ; bumi hanya sebuah planet dari sistem yang disebut ”..Tata Surya ”.
- Dalam penelitian Jagad Raya dan Tata surya kita. Matahari hanya merupakan sebuah planet diantara milyaran bintang lainnya.
III. Hipotesa Terjadinya Bumi
1. Hipotesa Kabut ( Immanuel Kant 1755 dan Pierre de Lapplace 1796)
a. Teory Immanuel Kant, 1755
Suatu ruang diisi oleh berbagai macam gas ( gas yang lebih besar menarik gas yang lebih kecil ) Gas-gas tersebut menyatu diri membentuk kabut besar ( asal Matahari ), kabut menjadi panas dan mengalami perputaran kabut. Makin lama kabut mendingin gas menyusut dan putaran makin cepat. Bagian luar dari kabut terlempar menjadi fragmen-fragmen dan berubah mengembun dan mendingin yang akhirnya menjadin padat. Bagian padat ini yang menjadi planet-planet.
b. Theory Pierre de Lapplace 1796
Awalnya kabut berputar dalam keadaan panas. Lama kelamaan mendingin dn putara makin cepat. Bagian kutub putaran menjadi datar dan dikatulistiwa terjadi penumpukan awan. Masa semakin mengkerut , sehingga material-material terlepas dari induknya. Material yang terlepas mengembun, padat dan berputar mengelilingi masa asal (planet)
2. Hipotesa Planetisimal
Pada awalnya matahari sudah ada diantara benda-benda langit lainnya. Suatu ketika ada benda langit yang berpapasan dengan matahari ldengan jarak yang sangat dekat. Karena adanya gravitasi maka sebagian bahan matahari tertarik pada benda tersebut. Ketika benda menjadi gumpalan bahan / lidah matahari sebagian putus kembali tertarik ke matahari. Sebagian lagi terhambur menjadi gumpalan-gumpalan kecil (planetisimal) . Gumpalan tersebut akhirnya menjadi plkanet dan mengorbit matahari.
3. Hipotesa Pasang Surut ( Jean dan Jeffrie 1917 )
Ada dua matahari dalam sistem tata surya. Gaya gravitasi menyababkan pasang surut dipermukaan matahari lainnya. Pasang surut – menghjasilkan lidah pijar yang sangat besar. Lidah pijar ahirnya membentuk gumpalan dingin yang menjadi planet.
4. Hipotesa Bintang Kembar ( Hoyle 1956 )
Dua buah bintang yang kembar salah satunya meledak. Pecahannya mengelilingi bintang yang tidak meledak dan mendingin menjadi planet.
5. Teori Perkembangan Bumi
Keadaan matahari saat ini menjadi gambaran saat bumi terlepas dari induknya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar